Kehidupan pernikahan kami terlewati di berbagai tempat. Dari 16 tahun lebih, belum dua tahun kami tinggal di kota kelahiranku. Beberapa hari setelah menikah hingga 5 tahun berikutnya, kami hidup di Bandung. Sama-sama kerja. Sama-sama berkarier. Lalu 8 tahun lebih sekian bulan selanjutnya, kami merantau ke negeri jiran.Baru akhir 2015 lalu kami kembali kemari.
Dan ketika kemarin, di perjalanan akan menjemput anak-anak pulang sekolah, lalu dia bertanya, "Sejak menikah, berapa kali kita berantem?"
Aku terhenyak. Terkejut. Takjub dengan pertanyaan lelaki super cuek di sampingku.
Kupandangi wajahnya lekat. Ada haru menyeruak. Ada geli. Juga rasa tak percaya. Ia yang biasa sibuk dengan pekerjaan dengan sadar mengajukan pertanyaan itu.
"Waahhh, ga keitung kali, Sayang!" Alih-alih mengeluarkan suara lembut manja, aku malah berteriak sambil tertawa.
Ia melirikku sebentar sebelum fokus pada jalanan padat di depan kami.
Ya. Rumah tangga mana yang bersih dari berantem. Aku yakin ga ada. Hanya mungkin intensitas dan kehebohan berantemnya yang berbeda. Dan kami... Awal-awal menikah dulu sering banget berantem begitu heboh hahaha.
Sekarang Alhamdulillah kami sudah sama-sama kalem. Rasa cinta di hati kami pun serasa terus bermekaran. #uhuk hihi
Alhamdulillah untuk semua nikmat ini.
Dan kemarin, aku harus kembali mengingat-ingat pelajaran mbuat arem-arem. Makanan ringan yang lumayan berat, yang dulu sering kubuat. Semasa kami di JB.
Berikut resepnya yaaa.
3 papan tempe, potong dadu setengah sentian, goreng, sisihkan.
500gram daging bagus, blender halus.
Haluskan bumbu:
Bawang merah
Bawang putih
Cabe merah
Laos
Tumis bumbu halus, tambahkan daun salam, gula garam. Cicip rasa, sisihkan.
Aron 1 kg beras dengan air yang agak banyak supaya menjadi nasi lembek. Tambahkan 2sdt garam, 1/2 kelapa yang diambil santannya. 2 batang serai.
Kukus 20 menit.
Masukkan sebagian nasi ke daun, tambahkan isian, gulung dalam daun. Kukus 30 menit.
Arem-arem ini sebagian besar kukirim ke TK Farid untuk makan sehat anak-abak, didampingi brownies hehehe. Alhamdulillah.
-------------
Untuk suamiku, makasih untuk semuanya. Doaku di nadimu.
No comments:
Post a Comment