Monday, 20 July 2020

Bumbu Batagor Abang-Abang Tepi Jalan

Hingga dua minggu ke depan, insyaAllah Ayah kembali WFH. Datang dari Bandung, seperti biasa ayah tak pernah absen membawa oleh-oleh. Awal-awal dulu selalu membeli molen Kartikasari. Setelah anggota keluarganya bosan, Ayah pindah membelikan molen dan banana crispynya Primarasa. Dua jenis kudapan ini agak lama bertahan hingga akhirnya pun bosan. Selanjutnya bagelen Kartikasari dan sale pisangnya yang kemudian istilahnya diganti oleh Zaki menjadi diskon. Kok diskon? Iyaa... sale is diskon kan? 😂😂😂

Kemarin untuk ketiga kalinya ayah datang membawa Batagor Riri.



"Ayah bawa 3 kotak. Kayaknya anak-anak suka. InsyaAllah kalau ke Bandung lagi ayah bawakan sampai kalian bosan."

Ups! Aku terkikik. "Kayaknya ini akan lama bosannya, Yah."

Maka begitu sampai di rumah, saya segera dapat tugas menggoreng batagor untuk sarapan. Alhamdulillah.



Sayangnya, Thariq dan Farid tidak bisa makan bumbu kacangnya karena mereka rasa pedas. Maka ketika kemarin saya mengukus siomaynya Riri dan segala pelengkapnya, saya berinisiatif untuk membuat sendiri bumbu kacangnya.



Alhamdulillah dapat satu link di Utube. Saya pun menggoreng 500 gram kacang tanah. Ternyata yang harusnya digoreng adalah bawang merahnya dulu agar semua harum. Ya sudah tidak apa-apa, kan sudah terlanjur 😋

Selanjutnya saya menggoreng bawang merah. Tadinya saya mengirisnya manual tapi lalu saya ingat bahwa food processor yang sudah ikut kami sejak enam tahun lalu bisa digunakan untuk mengiris bawang. Hasilnya not bad lah. Lumayan daripada menangisi bawang merah kupas 😂😂



Setelah itu, saya menggoreng setidaknya 15 buah cabe merah besar. Resep aslinya sih cabe kriting dan rawit, tapi tujuan kita kan membuat bumbu batagor tidak pedas. Jadi ganti saja dengan cabe merah besar hehehe. Oh iya, dari 15 buah itu, saya menyisakan 5 buah cabe merah yang tidak saya buang bijinya. Yaa, biar anak-anak ini juga mengenal sedikit rasa pedas. Ingat, dunia tak melulu ramah, Nak! Kadang kita ketemu yang pedes juga!😬

Nah, cabe merah ini digoreng bersama 15 biji bawang putih dan 7 butir kemiri sangrai sampai semuanya layu dan harum serta tidak langu, kata orang Jawa.

Selanjutnya dengan pedenya saya memasukkan semua bahan ke dalam blender. Dengan hanya menambahkan sedikit air, saya menekan tombol on. Pertamanya sih tidak ada masalah. Setiap blendernya diam, tidak mau berputar karena lengketnya kacang, saya menambahkan air. Begitu seterusnya. Sayangnya bumbu-bumbu utuh yang letaknya paling atas kok belum juga kegiling, ya? Saya pun mengaduk-aduk dengan sendok, hihihi.

Tak lama, blender berhenti. Saya apa-apakan tetap berhenti. Hmm, baiklah. Kita serahkan tugas menggiling ini pada tetangga sebelah, yaitu food processor. Saya masukkan semua bahan, FP muter dengan kenceng. Eh, tapi kok masih ada kacang tanah yang utuh. Ya Allah...speechless saya😔

Tanpa menunggu lagi saya keluarkan cobek dan ulekannya.

"Kenapa, Ma?" Ayah heran melihat saya mengulek.

"Blenderku rusak."😣

"Ya nanti kita beli."

"Ayah nggak bisa benerin, kah?" tanya saya sambil terus mengulek.

Si Ayah mencoba menyalakan blender, lah... kok nyala, hahaha. Mungkin tadi dia juga speechless kayak saya. Dan mungkin dia lelah, minta rehat.

Setelah semua diulek sampai halus, saya menumisnya dengan sedikit minyak sampai air dalam kacang hilang. Tandanya kacang berubah warna dan keluar minyak. Setelah itu barulah kita tambahkan air banyak-banyak. Tambahkan asam jawa setengah sendok teh. Gula merah 1,5 butir dan gula garam sesuai selera.



Begitulah cerita serunya. Alhamdulillah semua lelah menguap setelah melihat anak-anak lahap makannya.

Berikut resep lengkapnya, yaa. Semoga bermanfaat. Anyway, biar blender tidak lelah ada baiknya memprosesnya sedikit demi sedikit. Jangan langsung borongan kayak saya wkwkwkw.

Bahan:

500 gram kacang tanah, goreng.
10 buah cabe merah besar, buang bijinya, goreng hingga layu
5 buah cabe merah besar, goreng hingga layu
7 buah kemiri sangrai, goreng hingga layu
15 siung bawang putih, goreng hingga layu
10 butir bawang merah, iris, goreng kering jangan sampai gosong
1,5 butir gula merah ukuran sedang
1/2 sdt pasta asam jawa, saya pake merk adabi
Gula garam secukupnya

Cara membuat:

1. Blender kacang goreng, bawang merah goreng, bawang putih, cabe merah besar dan kemiri sampai halus.

2. Jerang wajan di atas kompor, beri minyak sedikit. Masukkan kacang tanah dan bumbu yang sudah diblender. Aduk-aduk sampai berubah warna dan keluar minyak di pinggir-pinggirnya.

3. Siram dengan air agak banyak sampai adonan kacang encer, aduk-aduk sesekali.

4. Tambahkan irisan gula merah, pasta asam jawa dan gula garam secukupnya. Aduk-aduk sesekali, biarkan sampai mengental. Ini memerlukan waktu yang agak lama yaitu sekitar 40 sampai 60 menit. Oh iya, gunakan api kecil agar kacang tidak cepat mengendap dan gosong yaa.

5. Cicip rasa dan koreksi. Angkat dari api.

Selamat mencoba 😍😍😍

1 comment:

  1. Aku suka cara Mbak Ary bercerita 💕 kapan2 nyoba resepnya ah

    ReplyDelete