Thursday, 18 September 2014
Pempek
Liburan, anak-anak selalu merasa lapar. Bangun tidur minta makan. Agak siang sibuk mencari minuman di belakang. Beberapa hari lalu, saat Mama belum ngeh, mereka sampai bereksperimen membuat minuman sendiri. Ada jeruk peraslah, mangga parut bahkan anggur parut. Hihihi, ada-ada saja...
Maka keesokan harinya Mama membuat makanan berat, cemilan, lengkap dengan es buah segar. Baru deh mereka tenang, hahaha...
Nah, kali ini, Mama akan membagi resep pempek yang Mama dapat dari seorang sahabat Mama. Resep ini sudah Mama modifikasi sesuai dengan persediaan dan harga ikan hohoho. Tengiri mahal euy... Untuk mendapatkan sekilo dagingnya harus membeli dua kilo tengiri. Sekilonya kalau lagi murah memang hanya 20rm-an. Tapi kalau pas mahal bisa 30 ringgit. Artinya, enam puluh ringgit cuma untuk bikin cemilan, jangan deh.
Dan inilah resep modifikasi Mama:
350gram daging ikan tengiri (dagingnya saja, ya. Ikannya biasanya hampir dua kali lipat beratnya).
Daging ini diblender atau dihancurkan dengan food processor, lalu dimasukkan ke freezer hingga beku. Setelah itu dikeluarkan dan diletakkan di suhu ruang hingga lembek lagi.
Buat umak alias biang.
Saya sendiri tertawa mendengar istilah umak ini. Kenapa umak? Bukan emak, mama, ibu atau emak *LOL
Tapi baiklah. Ini cara membuat umak:
50 gram terigu
6 siung bawang putih parut
1 sdm garam (sendok makan, ya... bukan sendok teh :-)
2 sdt gula (nah, yang ini sendok teh)
200 ml air
2 sdm minyak goreng
Aduk rata bahan umak, rebus sampai kental. Hanya sampai kental, ya. Engga sampai bening atau kalis. Setelah itu dinginkan lalu masukkan ke dalam kulkas selama 30 menit.
Ikan yang masih dingin (tapi sudah lembek, enggak beku lagi), ditambah satu butir telur ukuran besar (kalau di sini saya pakai A size) ditambah air aduk rata. Boleh memakai food processor jika ada.
Tambahkan umak, aduk rata lagi. Kalau pakai tangan harus tahan dingin, ya :-)
Tambahkan tepung ubi atau kalau ada sagu tani sedikit demi sedikit sampai boleh dibentuk (lebih kurang 300 gram). Teksturnya memang akan lemes, tapi boleh dibentuk, kok. Biar engga lengket, lumuri tangan kita dengan tepung ubi kering, lalu pempek yang sudah terbentuk masukkan dalam wadah yang didalamnya sudah ada tepung ubi kering juga, agar tak lengket satu sama lain.
Setelah semua terbentuk, rebus dalam air banyak yang mendidih. Kalau pancinya terlalu kecil dan airnya terlalu sedikit nanti pempeknya desak-desakan. Takutnya ga mateng sempurna, :-)
Angkat dan tiriskan. Boleh langsung dimakan, atau digoreng dulu. Di rumah ini, dua-duanya laku keras, :-)
Nah, pempek tanpa cuka ga lengkap, dong, ya. Ini sih kata Mama. Sebab Ayah dan para anak lelakinya itu tak suka cuka. Mereka makan pempek seperti makan bala-bala, langsung comot dan habis, :-)
Ini resep cukanya:
500 gram gula aren keping
50 gram asam jawa
4 gelas air
Rebus ketiganya sampai mendidih, saring. Rebus lagi.
Tambahkan 2 sdm ebi sangrai tumbuk.
Tambah 4 biji cabe rawit merah.
Tambah 4 butir bawang putih parut
Rebus lagi sampai agak kental.
Dinginkan.
Selamat mencobaaaa :-)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment