Sunday, 14 September 2014
Rujak Aceh
Kalau lagi musim kweni, rujak aceh selalu jadi pilihan sebagai penghilang dahaga. Saya sendiri mengenalnya dari seorang sahabat yang berasal dari Tanah Rencong itu. Sekira enam tahun lalu, sewaktu taklim, beliau membuat rujak ini sebagai hidangan penutup. Mendapati rasanya yang manis, asem, pedes... saya langsung jatuh hati. Dan tentu saja, selanjutnya tanya resep lantas praktek keesokan harinya.
Di JB ini, kweni hanya muncul pada masa-masa tertentu. Tak selalu ada. Jika ada pun, hanya satu kedai yang menjual kweni dengan rasa yang pas. Maksudnya, pas dengan ekspektasi saya hohoho. Selain di Mak Cik pasar awam, kweni umumnya masam dan tak harum.
Oke... kita langsung saja mengintip resepnya, ya.
Bahan:
3 buah kweni masak dan setengah masak (kweni ini bijinya besar, jadi tiga biji baru cukup)
4 buah jambu air merah yang manis
1 mentimun
1 butir kelapa muda (harus ada dagingnya. Kalau terlalu muda, rujak kita kurang oke :-)
2 butir jeruk nipis, peras dan ambil air
air gula pasir secukupnya (biasanya saya memasak air gula ini dan menyimpannya di kulkas sebagai persediaan jika the boys mau minuman segar)
3 biji cabe rawit, haluskan.
Caranya?
Mudah saja. Pertama, cuci semua buah sampai bersih. Kupas dan potong kecil-kecil. Kalau Ibu saya bilang, dicacah. Alias dicincang. Pokoknya kecil-kecil banget deh.
Campur dalam satu wadah, aduk rata. Tambahkan perasan jeruk nipis dan gula. Tambahkan air kelapa. Cicip rasa. Jika suka pedas, boleh tambahkan cabe lebih banyak.
Simpan dalam kulkas sampai beberapa jam, hingga air buahnya keluar dan rasa menjadi lebih pas.
Selamat menikmati :-)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment